Pupuk kompos adalah pupuk yang terbuat dari bahan limbah atau sampah organik yang dibantu oleh mikroorganisme dalam tanah. Pada artikel ini akan membahas mengenai jelaskan proses pembuatan pupuk kompos.
Kompos mempunyai keunggulan yaitu lebih ramah terhadap lingkungan daripada pupuk kimia. Selain itu, kandungan unsur hara dalam pupuk kompos cukup lengkap.
Sebelum ke cara pembuatan pupuk kompos, yuk simak terlebih dahulu beberapa manfaat pupuk kompos.
Manfaat Pembuatan Pupuk Kompos
Berikut ini adalah beberapa manfaat pupuk kompos :
1. Kompos bisa meningkatkan kesuburan tanah.
2. Kompos membantu untuk memperbaiki karakteristik serta struktur tanah.
3. Kompos membantu meningkatkan aktivitas mikroba yang ada dalam tanah.
4. Kompos akan meningkatkan daya serap air tanah.
5. Kompos dapat meningkatkan kualitas hasil panen.
6. Kompos membantu untuk menyediakan unsur hara pada tanah.
7. Kompos menjadikan tanah lebih gembur dan tidak keras.
8. Kompos mampu menekan pertumbuhan penyakit pada tanaman.
9. Kompos menyediakan vitamin dan hormon serta nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman.
Demikian beberapa manfaat dari pupuk kompos yang perlu kamu ketahui. Oleh karena itu, pupuk ini banyak digunakan. Karena banyak sekali manfaatnya untuk lingkungan maupun tanaman.
Apabila dilihat dari berbagai aspek ekonomi, lingkungan, tumbuhan dan tanah yaitu sebagai berikut :
1. Aspek Ekonomi
Penggunaan pupuk alami akan lebih menghemat biaya yang digunakan untuk menyuburkan lahan atau perkebunan.
Keuntungan ini bisa digunakan untuk pembelian bibit unggul ataupun proses pemeliharaan tanaman supaya hasil panennya nanti menjadi maksimal.
2. Aspek Lingkungan
Penggunaan pupuk kompos ini lebih ramah lingkungan dan akan mengurangi pencemaran air dan tanah.
Sampah organik yang berserakan bisa dikumpulkan untuk kemudian diolah menjadi pupuk jadi tidak menyumbat aliran sungai yang bisa mengakibatkan banjir
Tumpukan sampah juga berpotensi mengganggu kesehatan manusia. Sampah akan menjadi tempat berkembangbiak untuk bakteri ataupun organisme lain yang akan memberikan dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan.
Oleh karena itu dibutuhkan pengelolaan sampah yang efektif, yaitu keseimbangan antara hasil sampah dan pengolahan. Salah satunya yaitu mengolah limbah atau sampah organik menjadi pupuk kompos yang menyuburkan tanah.
3. Manfaat Bagi Tanaman
Kompos akan memberikan kesuburan untuk tanah karena menyediakan unusr-unsur hara dan mineral yang dibutuhkan tanaman.
Pengguanaan kompos dalam lahan pertanian ataupun perkebunan pasti akan menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi dan juga hasil tanaman yang sehat.
4. Manfaat Bagi Tanah
Pupuk alami juga bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki lahan-lahan kritis. Struktur tanah yang telah terdegradasi bisa diperbaiki, selain itu kompos juga bisa memperbaiki drainase, tata udara tanah, serta memperkuat daya serap air.
Kandungan kompos dalam tanah juga akan menjadi sumber makanan bagi berbagai mikroorganisme, menurunkan aktivitas mikroba yang merugikan dan membantu proses pelapukan mineral tanah.
Jelaskan Proses Pembuatan Pupuk Kompos
Berikut ini adalah penjelasan bahan dan proses pembuatan pupuk kompos :
Bahan
1. 100 kg arang sekam
2. 20 kg kaptan (gamping atau dolomit)
3. 400 kg jerami padi
4. 400 kg kotoran ternak
5. 5 kg mikroorganisme pengurai (Orgadec)
6. 80 kg serbuk geraji
Penjelasan Proses Pembuatan Pupuk Kompos
1. Pertama, kumpulkan semua bahan dan siapkan peralatan untuk pembuatan kompos.
2. Selanjutnya, campurkan 5 kg mikroorganisme pengurai dan 10 kg arang sekam.
3. Campurkan jerami padi, arang sekam, serbuk gergaji, kotoran ternak, kaptan, lalu aduk semua bahan sampai merata.
4. Kalau bahan kompos kering, maka tambahkan air sampai kadarnya mencapai 60%. Bagaimana caranya menakar kadar air yang 60% itu? Cara sederhana yang bisa kamu lakukan adalah dengan tes sederhana.
Genggamlah adonan kompos dengan tangan, lalu lepaskan. Kalau saat dilepaskan, adonan kompos ini masih berbentuk genggaman tangan (tidak pudar atau hancur), berarti itu tandanya adonan kompos sudah mempunyai kelembaban 60%.
5. Cara menata kompos juga harus diperhatikan. Pertama, hamparkan bahan kompos tebalnya kira-kira 10 cm di tempat yang sudah disediakan.
Lalu taburkan mikroorganisme pengurai pada bagian atasnya. Tumpuk lagi menggunakan adonan kompos selanjutnya, juga dengan tebal 10 cm.
Kemudian taburi lagi menggunakan mikroorganisme pengurai. Ulangi langkah ini sampai adonan kompos mencapai ketinggian minimal 1 meter.
6. Tumpukan kompos ini lalu diberi penutup yang rapat. Tujuannya yaitu untuk menjaga supaya proses pengomposan ini tetap konsisten, dan juga suhu serta kelembapannya.
7. Di hari kedua setelah proses di atas dilakukan, pengecekan suhu sangat penting dilakukan. Kalau suhu meningkat dari sebelumnya, berarti proses pengomposan berjalan dengan baik.
8. Setiap 7 hari atau 1 pekan, kompos perlu dibalik. Tujuannya yaitu supaya menambah suplai oksigen. Jangan sampai lupa juga untuk mengecek kelembabannya. Kalau kompos kering, maka lakukan penambahan air supaya kompos tetap mempunyai kelembaban 60%.
9. Ciri kalau proses pengomposan sudah berakhir yaitu suhu adonan yang mengalami penurunan, yaitu di bawah 30 derajat Celcius. Tutup rapat lagi dengan menggunakan plastik.
Pada hari ke-21, lakukan proses pembalikan yang kedua kali. Lalu suhu perlu dicek lagi di hari tersebut. Tak hanya itu, warna kompos juga perlu untuk dicek. Normalnya warna kompos akan menjadi menjadi cokelat tua kehitaman.
10. Kemudian kompos ini dapat disaring menggunakan saringan kawat, lalu dimasukkan ke dalam karung. Penyimpanan kompos dilakukan di ruangan yang terhindar dari hujan serta sinar matahari langsung.
Selain menggunakan bahan diatas kamu juga bisa memanfaatkan daun kering untuk pembuatan pupuk kompos. Cara pembuatan kompos dari daun kering juga sangat sederhana. Kamu juga bisa menggunakan mesin pembuat kompos untuk membuatnya.